Sumber: Facebook |
Mahasiswa
mana sih yang tidak mengenal yang namanya skripsi,? Yah, tentu setiap mahasiswa
yang ada di Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namnya skripsi. Mulai
dari mahasiswa baru, sampai calon mahasiswa barupun tau yang namnya skripsi. Skripsi
merupakan karya tulis seorang mahasiswa yang dibuat untuk memenuhi salah satu
syarat meraih gelar sarjananya. Dan yang terpenting dari skripsi menurut
senior-senior yang pernah berbagi ceritanya, mereka mengungkapkan bahwa proses
pembuatannya yang memang mempertaruhkan hidup dan mati untuk dapat
menyelesaikannya. (-_-v).
sumber: Facebook |
Tapi
tahukah kawan-kawan, baru-baru ini beredar kabar yang cukup menarik dikalangan
mahasiswa tentang sebuah kampus di Makassar dengan sengaja membuang ribuan
skripsi hasil karya mahasiswanya. Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang
saya kutip dari PojokSulsel.com, ternyata tidak hanya skripsi yang dibuang,
namun terdapat ratusan tesis juga yang terbungkus rapi didalam karung. Kejadian
tersebut terjadi di perpustakaan UIN Alauddin.
Ketika sekilas mendengar tentang kejadian tersebut, sebagai mahasiswa tentunya kawan-kawan
pasti akan kecewa mendengar kabar seperti itu. Masa iya, sebuah pergururan
tinggi rela membuang karya tulis ilmiah mahasiswanya sendiri.
tapi tenang, rupanya kejadian tersebut tidak benar adanya. seperti dalam ulasan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perpustakaan kampus tersebut menjelaskan
bahwa . “Kebijakan ini bukan untuk membuang skripsi, melainkan menyiangi
(selving). Setiap tahun pasca 2010, perpustakaan akan menerima lebih dari
7000an karya ilmiah (belum termasuk makalah, hasil penelitian dan koleksi
tersebut ditempatkan di lantai 4, perpustakaan kampus.. Jika 4 tahun ke depan
tdk disiangi dari sekarang, maka karya ilmiah yg sekarang masih di rak, plus
34.000an yang akan masuk. Maka ada resiko over load koleksi. Kebijakan
menyiangi tidak berarti memusnahkan hasil kerja ilmiah seluruh penulis
(khususnya adik mahasiswa). Namun mereka hanya menyiangi fisiknya setelah
mengkonversi ke file pdf dan akan di alihkan melalui akses via website
perpustakaan''.
Seperti
kelanjutan yang dikutip dari PojokSulsel.com, Pihak perpustakaan kampus
tersebut menegaskan bahwa tentu Hasil karya mahasiswa tidak akan dibuang, hanya
saja dialih mediakan. Skripsi para
mahasiswa semua sebetulnya juga ada di fakultas dan jurusan, namun biasanya tak
dikelola dengan baik. Penyiangan di UPT Perpustakaan juga menjadi awal
pemberdayaan perpustakaan fakultas secara lebih optimal, khususnya untuk pelayanan
karya ilmiah.
Dalam
lanjutan nya pihak kampus menambahkan, Penghargaan akan mereka lakukan lakukan
dengan cara mendigitalisasi sebelum skripsi tersebut habis dimakan rayap.
Justru menyimpan tanpa menyiangi sangat jauh dari konsep tata kelola arsip.
Dalam sistem pengarsipan ada istilah retensi atau masa hidup sebuah arsip
sebelum dimusnahkan atau dialih mediakan. Jadi isinya pasti selalu dihargai. Hanya
fisiknya saja yg harus dialih mediakan,”
Jadi sebenarnya kabar yang beredar tentang pihak
kampus yang membuang ribuan skripsi rupanya tidak seperti kejadian yang
sesungguhnya. Akan tetapi pihak kampus hanya berusaha menyelamatkan karya-karya
mahasiswanya dengan cara modern yaitu mendigitalisasikannya atau dengan kalimat
sederhananya yaitu mengarsipkannya dengan format file PDF yang kemudian dapat
diakses melalui computer yang ada di perpustakaan kampus tersebut.
No comments :
Post a Comment