‘’PEMUDA DI KAKI
NEGERI CELEBES’’
Riuh gemeruh percikan Suara. terik matang memancar,
seolah terserap dan memberikan energi untuk para kaula muda. Seakan luput dari
pandangan. mereka, pemuda dibentang negeri celebes menyita perhatian dengan
segudang pergerakan. Demi menyuarakan ISI selembar surat. Yahhh bersatu
menyatakan aksi mengecam tindakan pemerintah, mencaci rezim peguasa yang
sewenang. Mereka berdiri, menyongsong mempertaruhkan njiwa dan raga. plantung
dan tameng dilawan demi satu VISI ntuk membela
Hak Rakyat. Tidak peduli anak panah menancap di pipi, apalagi di
punggung dan terkadan menancap di paha. Ini bukan ajang tawuran, dengarkanlah
mereka suara anak negeri yang diannggap pemotong basis militer yang terpanggang
hangus ulah penguasa. Tak perlu gentar wahai Orang tua. fisik mereka telah
dilatih. otot serta otak diservis berkala di bangku kayu Campus
Pemuda
anarkis, tak bias diatur, kampungan dan memalukan melekat kuat didiri para
penegak idealis itu. Tak perlu khwatir telinga mereka telah ditutup rapat untuk
ocehan jalanan seperti itu. Yang pasti fungsi control social terpenuhi dan
terlakasana tinggal menunggu balasan dari penguasa negeri. Lewat suara Anak
bangsa, di Negeri Bawah Kaki Celebes Para pemuda menghentak Bumi Indonesia
Sementara
diseberang pulau, sekelompok kaula muda tengah asik mengejar ilmu pasti,
menjadi MAGANG sebagai audience talk show ditelevisi. Memang beda. Itulah anak
mami yang sedang kuliah. Bahkan tak jarang, beberapa pemuda ditemukan
bersanding dibawah pohonmemadu kasih bersama sepotong hatinya. Memang beda,
semua lebih nyata dipandang dan juctice untuk menilai sosok sekelompok mahkluk
hanya beberapa detik dan semuanya akan langsung terargumen. Kaum intelektual
katanya.beberapa bahkan memakai Almamater lengkap layaknya pencetus era
REFORMASI.
Masihkah
mereka sadar panggilan negeri ada didepan mata. Bumi pertiwi menangis, hak
rakyat dirampas dengan aturan baru, gaya baru, serta blusukan baru. Inilah
negeriku, Negeri Antah Berantah. Semua terlihat jelas selebihnya hanya memerlukan waktu untuk dikaji dan
diperlihatkan bagaimana mungkin semua ini terjadi,rakyat Kritis bertanya.?
Pleosok
nusantara menghentak, para pemuda turun kejalan. Menyuarakan Aspirasi digedung
DEWAN sudah biasa. Dipukul, ditendang bahkan diguyur water canon. haah semuanya
berawal dari ungkapan santun para penguasa . Anehnya dianggap dan banyak yang
beranggapan ITU ADALAH KEBIJAKAN.
Namun
kembali kekampung Wapres. Para pemuda menantang, wajar hormon meningkat dan semangat jiwa muda membara. para penegak
aspirasi bertanya mengapa harus kebijakan yang begitu tajam. Harus menusuk
dijantung masyarakat.
''ahhh'' dibalas dengan
wajah merona. ''mengapa kau Lontarkan kebijakan seperti Itu. Kalian penguasa
serakah'' !!!!!!
Lalu
apa yang mesti dikerjakan rakyat, mereka meminta, mereka mengemis. dengan nasib RIBUAN Fakir di Negeri tercinta
Inilah Wajah Rakat
MIskin Indinesia.
Beberapa aktifis ulung
yang tertangkap, mereka berteriak disela genggaman aparat. Saat itu suasana
sontak menjadi hening. Dengan nafas terengah-engah ia berucap,,,
''Tuhan selamatkan
bangsa kami, selamatkan rakyat dinegeri ini. sadarkan para penguasa. ingatkan
mereka. Bahwa Kebijakan mereka memang adalah telah keliru''.